Tentang Sebuah Keyakinan
Sementara. Harus berkutat dengan pekerjaan. Pada saat ingin melakukan bimbingan skripsi. Sang pembimbing menyatakan tidak mampu untuk membimbing. Karena skripsi itu terlihat sulit dan ribet. Terdapat begitu banyak system yg harus diselesaikan dan urutan table serta field yg harus disesuaikan. Pembimbing itu hanya berkata : kamu buat saja dan nanti saya tinggal ACC (Accord : Bhs. Belanda). What?!!. Selain itu, Pembimbing 2 yang menyatakan dirinya sebagai penulis beberapa jenis buku pemprograman tidak mampu membimbing. Dia hanya mengatakan : Kamu lihat saja di buku saya. Ok. Lihat. Tapii.. Kenyataannya buku tersebut sama sekali tidak dapat membimbing untuk menyelesaikan skripsi. Lalu?
Berdasarkan data yg sudah diperoleh dari tempat riset. Mencoba untuk menyelesaikan dan menyempurnakan skripsi tersebut. Semua tahap coba untuk diselesaikan dengan baik. Terdapat puluhan table dan beberapa field.. beberapa tahap untuk menyelesaiakan system yang sempurna dan coding untuk aplikasi yang sedang dirancang. Semua diselesaikan sendirian. Karena pada saat bertanya kepada teman-teman.. tidak ada satu orang pun yang menyanggupinya untuk dapat membantu.
Namun. Dipertengahan jalan. Muncul 1 senior yang menyanggupin untuk membantu. Ok. Dicoba. Dan memang masuk akal. Karena semua saran dan bantuan dia memang sesuai dengan konsep system. Kemudian. Kembali ke pembimbing. Setelah system itu hampir sempurna. Sang pembimbing menyatakan apa yg dibuat adalah salah. Bingung. Itu kata pertama yg diucapkan. Padahal. Selain senior tersebut masih ada 1 kawan lagi yang secara pendidikannya setara dengan sang pembimbing. Dia menyatakan bahwa apa yg sudah dibuat adalah benar bukan salah. Ya Sudah. Ikut yang menyatakan bahwa itu adalah benar.
Beralih ke aplikasi. System sudah selesai tinggal konsep aplikasi seperti rancangan masukan, keluaran, tampilan aplikasi, normalisasi, basis data, access path dkk.. belum dapat dikerjakan karena programnya belum selesaii.. Bayangkan!!.. Waktu tinggal 1 bulan. Mencoba mengerjakannya sepenuh tenaga. . Padahal saat itu banyak pekerjaan yang diharuskan untuk diselesaikan tepat waktu. Dari segi sumber daya sangat kekurangan. Karena hanya 1 orang yang mengerjakan dan tidak ada senior atau teman kerja yang mampu untuk membantu. Sempat merasa untuk menyerah dan mundur saja.. Tapi. Dalam hati berkata. Tidak perlu dilihat prosesnya, cukup lihat hasilnya yaitu LULUS S1 dengan GRADE A. Amiin.
Pulang. Sampai di rumah pukul 11 malam. Berkutat dengan coding Microsoft Visual Foxpro 9.0. Standar atau target pengerjaan sampai jam 1 atau 2 pagii. Cukup memaksa. Hal inilah yang mengawali menjadinya seorang workaholic.
Melihat setumpuk pekerjaan adalah hal yang sangat menyenangkan. Berkutat dengan waktu yang tak dilihat.
Ok. Tak terasa semua selesaii.. Besok saat sidang akan dilakukan. Ada kesempatan untuk mengecek apakah aplikasi yg dibuat bisa dijalankan pada computer atau tidak.
Pertama.. masukkan CD yg berisi aplikasi. Coba dijalankan. Error yang ditampilkan. Ok.. Mungkin Foxpro 9 nya yg rusak. Coba Un Install dan install ulang. Coba kembali. Namun masih tidak bisa. Tersenyum. Yakin. Pasti LULUS.
Kedua.. Saat pulang. Didalam angkot M01. Sedang lampu merah, di area Salemba UI (saat itu, pohon belum ada yg ditebang dan belum ada 7 Eleven). Di lampu merah terdapat sebuah televisi iklan. Kebetulan saat itu sedang ramai sebuah iklan rokok. Sampoerna (A Mild) Menthol. Sebuah beruang kutub menggunakan head band dikepala yg terbuat dari daun menthol digunakan sebagai icon. Kondisi lingkungan disekitar beruang adalah di area gurun pasir dan terdapat beberapa rumah gurun. Pada saat beruang itu sedang kepanasan. Tiba2 head band itu terpasang dan beruang menjadi merasa dingin dan tersenyum. Setelah itu terpasang tulisan besar. Stay Cool. Ok. Tak terasa airmata turun. Allah S.W.T. berpesan untuk tetap tenang, karena Dia sudah mempersiapkan segala sesuatu yang baik. Dan kembali lagi. Yakin LULUS Grade A.
Ketiga.. Sidang dimulai pukul 08:00 Pagi. Telah sampai Pukul 07:00. Kondisi masih santai. Padahal mengetahui bahwa computer didalam ruangan tidak dapat mengoperasikan Aplikasi yang sudah dibuat. Menunggu seorang teman. Yang menawarkan bantuan berupa peminjaman laptop.
07:25. Teman datang. Coba tes aplikasi. Gagal. Hasil yang sama seperti computer yang terdapat di ruangan sidang. Diam. Tersenyum. Bengong. Terdiam tanpa kata.
07:48. Tiba-tiba datang seorang teman (lagi). Menawarkan bantuan laptop. Ok. Dicoba. Alhamdulillah. Allah S.W.T. Memberkati. Aplikasi berhasil dijalankan. Menangis. Tertawa.
07:54. Ganti pakaian menjadi Kebaya dan mulai sesi potret untuk Ijazah. Semua sesi selesai.
Keempat.. Pukul 08.03. Masuk ruang sidang. Ternyata yang melakukan sidang adalah salah satu karyawan di tempat riset. Beliau Staff di bagian IT. Mencoba tersenyum dan tidak menunjukkan rasa keki. Penguji 1. Tersenyum melihat. Penguji 2 yang adalah pembimbing 1 hanya berkata : baik. Kita mulai.
Kelima.. Proses sidang dimulai. Penguji 2 hanya tertidur. Namun sebelum itu dia lakukan, dia berkata : ribet bener EDR, ERD-LRS dan LRS kamu. Merespon dengan tersenyum. Penguji 1 yang nyatanya adalah karyawan tempat riset langsung membabat habis aplikasi dan system yang dirancang. Beliau merespon dengan baik. Dan sempat beberapa kali memuji. (Alhamdulillah). Penguji 2 masih menelungkupkan wajahnya (tidur2an). Diakhir sesi. Penguji 1 menawarkan sebuah kesempatan untuk membuat system yang sama persis, namun dibuat menggunakan php. Menolak dengan baik. Karena merasa tidak dapat menyanggupinya. Penguji meminta ulang. Ucapan yang sama terucap. Kami sama-sama tersenyum.
Keenam.. Keluar ruang sidang. Terasa legaaaaaa….. Ingin melihat nilai. Tapii. Tidak diizinkan. Heheee.. Namun teman yang tadi pada pukul 07:25 datang untuk meminjamkan laptop, dia adalah panitia yang bertugas untuk mengumpulkan nilai. Ternyata Allah Memberikan nilai Terbaik (menurut saya), Yaitu LULUS S1 dengan Grade A. Alhamdulillah. Tersenyum (kembali). Menitikkan beberapa tetes airmata.
Dari keseluruhan kisah ini, terdapatnya proses penempaan sebuah keyakinan.
Disanalah kita mencari keyakinan kepada Allah S,W.T. yang mungkin sempat menghilang.
Dimana. Jika keyakinan tersebut telah muncul. Maka tidak akan ada satu penghalangpun yang sanggup untuk menutup Hasil yang baik dari sebuah keyakinan.
Yakinlah akan Allah S.W.T.
Dialah yang menemani kita mulai dari Ruh kita ditiupkan kedalam rahim Ibu sampai detik ini, saat dimana anda membaca kisah ini.
Dia mengerti kita apa-adanya.
Tak ada yang luput dari tatapan Dia.
Dan tak perlu merasa sanggup melewati semua sendirian.
Kita memiliki Allah S.W.T.
Lalu. Apalagi yang kurang?
Dia adalah Dzat Yang Maha segalanya.
...Untuk apa takut?, ada Dzat Yang Maha Besar dibelakang saya.
0 komentar:
Posting Komentar