Babi dan Kotorannya
Babi berucap Ngook-Ngook.
Monyet bernyanyi kiik kiiik.
Buaya menganga tanpa lidah dan suara.
Bunglon memata-matai dengan mata busuk dan mulut berlintah.
Biadap bangsat menghitam didalam kotoran Babi.
Menyedok kotoran najis untuk dilempar ke Monyet.
Tiba saatnya Babi memakan kotorannya sendiri,
Memperlihatkan dirinya yang sedang memakan kotorannya sendiri.
Namun menuduh semua orang memintanya melakukan itu.
Berteriak kepada Hyena bahwa dia memakan ini atas dasar kegilaannya.
Bunglon tetap melihat dengan mata kuning,
Memanjangkan lidah sebagai penyampai kata dan racun.
Buaya tetap Buaya yang apa adanya.
Tanpa gigi, namun saat memakan langsung menelan tanpa mengigit dan tanpa memberikan kesempatan korbannya untuk bernafas.
Lakon wayang tanpa suara terus berparodi.
Monyet dibuat berputar oleh Babi.
Yang akhirnya, Monyet mengeluarkan hati dan jantung dari tubuhnya sendiri - Memakannya.
Monyet yang polos dan bodoh.
Semua lakon melihat,
Namun semua lakon terbodohi.
Karena hati dan jantung yang sebenarnya dimakan adalah milik Babi.
Monyet mengambilnya tanpa Babi sadari.
Parodi terus berjalan,
Dengan tokoh utama atau tokoh penghibur yang tidak bodoh dan diam.
Cahaya memantau dari kejauhan terus menerangi,
Jalan cerita lakon tanpa lelah.
Cahaya memanaskan dan mendinginkan.
Cahaya Melihat.
Cahaya Menghakimi.
0 komentar:
Posting Komentar