Bukit Siguntang - Palembang

30 Maret 2012

Tanggal: 2 September 2011
Lokasi: Bukit Singuntang
Provinsi: Palembang - Sumatera Selatan

Story of Appreciation

27 Maret 2012


One young academically excellent person went to apply for a managerial position in a big company. He passed the first interview, the director did the last interview, made the last decision.

The director discovered from the CV that the youth's academic achievements were excellent all the way, from the secondary school until the postgraduate research, never had a year when he did not score.

The director asked, "Did you obtain any scholarships in school?"

The youth answered "none".

The director asked, " Was it your father who paid for your school fees?"

The youth answered, "My father passed away when I was one year old, it was my mother who paid for my school fees.

The director asked, " Where did your mother work?"

The youth answered, "My mother worked as clothes cleaner.

Mainkan Dawai Cintamu Lagi


Cerpen aku pindahin ke sini:
Mainkan Dawai Cintamu Lagi

Silahkan mampir..

Tomcat: Dibalik ketidak-sadaran Manusia (Sebagai Makhluk yang sempurna)

Belakangan ini Indonesia gempar mengenai Serangga yang bernama Tomcat. Diisukan tomcat merupakan serangga yang sangat mematikan. Padahal belum tentu Tomcat semenakutkan yang sudah diberitakan dimana-mana. Berikut informasi mengenai Tomcat:

Tomcat merupakan golongan kumbang dengan nama ilmiah Paederus riparius. Hutang Mangrove (Hutan Bakau) adalah area tempat tinggal dari Tomcat, hutan yang tumbuh diatas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasa surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya ditempat-tempat yang terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik dimana air dapat melambat dan mengendapkan lumpur. Tempat yang lembap dan berada dibawah permukaan tanah seperti ini, merupakan tempat tinggal si tomcat.

Batas Penantian -07/03/2012-

19 Maret 2012

Matahari masih sama bersinar dari tempat yang tidak berubah.
Setiap pagi, dia menyapa.

Namun.
Penat merasuk ke dalam;
Dan menguasai.

Bagaimana bisa semua berjalan baik, jika setiap nafas masih bernada sama.

Senandung keheningan kian memeluk.
Semua telah dijalani, namun Sang Maha belum juga berkehendak.

Ingin menapak didalam anak tangga.
Namun.
Hanya ada bayangan yang belum dapat disentuh.

Tertawa bukan racun yang dapat mengganti warna.
Menangis bukan hiburan yang dapat merangkai pelangi.

Mungkinkah, tulip bersemi ditengah laut?

Rezeki Tuhan -19/10/2009-

Kembali lagi saya mem-posting, catatan dari blog saya yang lainnya. Pada kesempatan ini, saya ingin membagi pemahaman tentang rezeki yang sebaiknya kita melihat dari segi positif. Dan seperti sebuah slogan yang ada: "Berbagi itu Indah".
Berikut Catatannya:

Jika kita memiliki rezeki, jangan pernah takut rezeki tersebut akan cepat habis. Karena di dalam rezeki yang kita pegang, juga terdapat rezeki orang lain. sebagai contohnya;
misalkan kita memiliki dana sebesar Rp. 150.000,- . Dari dana tersebut kita menggunakannya sebagai berikut :

1. Membeli pulsa : Rp. 25.000,-
2. Membeli perlengkapan rumah : Rp. 55.000,-
3. Membeli bensin : Rp. 9000,-
4. Membayar angkot : Rp. 1000,-

Maka dapat kita simpulkan, bahwa :
1. Rp. 25.000,- : merupakan rezeki bagi si penjual pulsa;
2. Rp. 55.000,- : merupakan rezeki bagi si penjual perlengkapan rumah;
3. Rp. 9.000,- : merupakan rezeki bagi si penjual bensin;
4. Rp. 1.000,- : merupakan rezeki bagi si supir angkot.

Mungkin beberapa dari kita berfikir, alangkah cepatnya rezeki itu pergi. Sungguh tidak terasa, padahal sudah dikontrol penggunaannya. Mungkin terasa sedikit menggelitik: "Lalu, dimana sisanya?"

Tentu sisanya masih kita miliki, namun tetap saja hanya sementara. Karena kembali lagi didalam sisa itupun masih terdapat rezeki seseorang yang belum kita kenal. Begitupula barang-barang yang kita miliki, seperti HP, Laptop, kendaraan, Pakaian, Sepatu dan yang lainnya. Karena barang tersebut juga hanya bersifat sementara.

Seperti HP, terkadang kita merasa bosan, kemudian menjualnya dan membeli yang baru. Terlihat bahwa pada saat kita menjual HP yang lama untuk diganti dengan yang baru. HP tersebut sudah bukan rezeki atau milik kita lagi.

Jika sebuah pakaian yang kita miliki rusak dan dijahit, kemudian kita gunakan lagi. Berarti pakaian tersebut masih milik kita. Namun jika pakaian itu kita buang atau kita berikan kepada orang lain, berarti pakaian itu adalah sudah bukan milik kita lagi.

Di sini, saya megambil sebuah kesimpulan kecil. Bahwa rezeki di dunia ini, rezeki yang tuhan berikan untuk kita, berbentuk atau bersigat seperti SIKLUS. Dimana Siklus itu akan terus mengalir, menghampiri setiap makhlukNya. Tak terkecuali satu makhluk pun. Oleh karena itu, jangan pernah takut kehilangan atau tidak mendapatkan rezeki Tuhan.

Semangat!

Sisa didalam sebuah gelas -17/10/2009-

Cerita ini diambil dari blog saya yang lainnya. Pembuatan catatan ini dilakukan sekitar tahun 2009. Berikut kisahnya:
Setiap harinya saya pulang bekerja dari kampus BSI, melewati dua arah. Senen - jatinegara dan jatinegara - pondok kelapa. Suatu saat, saya pulang. Saya sedang duduk di angkot M.31, duduk dibangku paling pojok. Tiba-tiba naiklah seorang bapak paruh baya. mungkin umurnya sekitar 60-an. Dia bisa dibilang adalah seorang pemulung, karena dia membawa satu karung gelas-gelas plastik. beliau mengenakan kaos hitam berlapiskan sebuah rompi warna biru. sekilas. memang terlihat biasa. tetapi, saat saya melihat Si Bapak sedang membereskan karungnya..

Saya terhenyak.

Bapak tersebut meminum sisa air yg masih ada di dalam gelas-gelas plastik tersebut. Setelah sisa air tersebut habis dia minum, maka gelas-gelasnya akan langsung dirapikan. ditumpuk berdasarkan jenis-jenis gelasnya.

Beliau meminum sisa air, tanpa ada ekspresi apapun. beliau hanya meminum. Meminum tanpa adanya sebuah ekspresi.

Dia tidak memperdulikan orang-orang yang ada disekitarnya.
Dia tidak sadar, jika saya sedang memperhatikannya.

Orang-orang yang lain, merasa jijik dan menghindarinya.
Tidak ada yg berkeinginan untuk duduk didekatnya.
Namun bapak itu tetap tidak perduli.