Plato: Cinta dan Pernikahan

14 Juni 2012

Suatu hari Plato didatangi oleh seorang pemuda yang adalah muridnya.

Murid:
"Guru, terus terang saya bingung dengan apa yang disebut sebagai Cinta dan Pernikahan. Bisakah guru memberitahu saya seperti apakah cinta dan pernikahan itu?".

Setelah sempat berpikir sejenak Plato berkata pada muridnya:
"Sebelum saya menjawab saya ingin meminta kamu melakukan sesuatu terlebih dahulu. Pergilah ke padang rumput di sebelah utara. Di musim semi seperti ini biasanya padang itu akan ditumbuhi oleh berbagai macam bunga yang indah. Carilah bunga yang menurutmu paling indah dan petiklah satu untuk kamu bawa kemari. Saat kamu menemukan bunga terindah itu, kamu akan menemukan cinta.
Tapi ingat!, Kamu hanya boleh berjalan maju sekali dan tidak boleh mundur lagi."

Berangkatlah dia ke Padang Rumput.


Kemudian Sang Murid kembali pada Plato dengan tangan kosong.

Plato:
"Mengapa kamu tidak membawa bunga yang kuminta? Apakah di sana tidak ada bunga yang tumbuh?".

Murid menjawab dengan wajah suram:
"Di sana ada banyak bunga yang indah, Guru. Masalahnya, setiap saya ingin memetik sebuah bunga, saya berpikir bahwa jangan-jangan di depan sana akan ada bunga yang jauh lebih indah. Karena saya terus berpikir demikian, akhirnya saya sampai di ujung taman dan tidak ada bunga lagi di sana."

Plato Mengangguk.
"Ya, Itulah Cinta. Sekarang saya mohon kamu lakukan satu lagi permintaan saya. Pergilah ke hutan di sebelah selatan dan tebanglah sebuah pohon yang menurutmu paling sehat dan kualitas kayunya paling bagus."

Tak lama pria itu kembali kepada Plato sambil membawa sebatang pohon.

Plato tersenyum (tanpa menyeringai) dan bertanya:
"Apakah kamu sudah menemukan pohon terbaik?"

Murid menjawab:
"Kali ini saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Saya berjalan dan melihat sebuah pohon yang saya rasa sangat baik. Oleh karena itu saya segera menebangnya dan saya tidak lagi melihat-lihat pohon lain. Saya yakin bahwa pilihan saya kali ini tepat."

Plato Tersenyum.
Sesaat kemudian, ia berkata pada muridnya:

"Itulah Pernikahan. Cinta adalah ketika kamu dapat menahan keinginanmu akan kesempurnaan. Waktu tidak bisa berjalan mundur dan hanya cinta yang memungkinkan kamu menerima apa adanya. Lalu, Pernikahan adalah kelanjutan dari Cinta itu sendiri, yaitu proses untuk mendapatkan kesempatan kedua. Ketika kamu terlalu menginginkan kesempurnaan dalam pernikahan, maka justru kamu tidak akan mendapatkan apa-apa."

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar