Papa orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA”

27 Juni 2012

Awal terciptanya artikel ini, waktu aku lagi Blog Walking dan tiba-tiba ada artikel yang ngebahas tentang Ayah. Huum, Jadi kangeen deh dan mungkin karena jarang banget ketemu, aku jadi suka ngerasa sepi aja. Papa dengan keluarga barunya dan aku ya emang harus jalanin hidup yang udah seperempat abad ini.. :D

Stiap ada keinginan, pengeen bgt kalo Papa selalu ada. Walau gak dipungkiri, kalo lagi kangen kadang suka pura-pura butuh sesuatu, entah kiriman atau apapun itu. Padahal sbenarnya mau ngobrol aja.. Entah lewat email atau telp. atau Ketemu langsung dengan Papa. :D #JurusAndalan #LagiKangen



1. Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil;
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu.
Kemudian Mama bilang:
“Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” Mama takut putrinya terjatuh lalu terluka.

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

2. Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru;
Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”


Tahukah kamu?
Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?.

3. Saat kamu sakit pilek;
Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah,
Saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

4. Ketika kamu sudah beranjak remaja;
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu?
Papa melakukan itu untuk menjagamu. Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.

5. Setelah itu kamu marah pada Papa;
Lalu masuk ke kamar sambil membanting pintu dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.

Tahukah kamu?
Saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu.

6. Ketika saat seorang laki-laki mulai sering menelponmu atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu;
Papa akan memasang wajah paling cool sedunia dan Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.

Sadarkah kamu?
Kalau hati Papa merasa cemburu.

7. Saat kamu mulai lebih dipercaya;
Papa akan melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu dan kamu sesekali melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut, ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.

Sadarkah kamu?
Karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang. “Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”.


8. Setelah lulus SMA;
Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah,
Bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.

9. Ketika kamu menjadi gadis dewasa;
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain, Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu?
Bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu.
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.

Sadarkah kamu?
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

10. Disaat kamu butuh uang;
Orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Sadarkah kamu?
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

11. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru;
Dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan. Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.

Tahukah kamu?
Saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum.

12. Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana;
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

13. Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya;
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.

Karena Papa tahu;
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

14. Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan;
Papa pun tersenyum bahagia.

Tahukah kamu?
Di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar dan menangis.

Papa menangis karena papa sangat berbahagia.
Kemudian Papa berdoa, dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata:
“Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

15. Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu;
Bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk.
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.

Papa telah menyelesaikan tugasnya.

Papa, Ayah, Bapak, Abah, Papi, Romo, Abi kita adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal.

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar