Batas Penantian -07/03/2012-

19 Maret 2012

Matahari masih sama bersinar dari tempat yang tidak berubah.
Setiap pagi, dia menyapa.

Namun.
Penat merasuk ke dalam;
Dan menguasai.

Bagaimana bisa semua berjalan baik, jika setiap nafas masih bernada sama.

Senandung keheningan kian memeluk.
Semua telah dijalani, namun Sang Maha belum juga berkehendak.

Ingin menapak didalam anak tangga.
Namun.
Hanya ada bayangan yang belum dapat disentuh.

Tertawa bukan racun yang dapat mengganti warna.
Menangis bukan hiburan yang dapat merangkai pelangi.

Mungkinkah, tulip bersemi ditengah laut?
Mungkinkah, kupu-kupu menari didalam tangan langit?
Atau apakah langkah kecil dapat melangkah diatas dinding?

Menghabiskan suara tidak akan mampu menampilkan bintang dilangit yang terang.
Memutuskan nada tidak akan memberikan pelangi dilangit yang hitam.

Mungkin hanya dengan bersandar kepada dia dan Sang Maha, dapat memberikan (walau) sedikit lantunan.

Namun tetap Namun.
Masih terdapat pencapaian yang hilang.

--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--.--

Catatan ini aku buat, dikarenakan aku udah mencapai titik lelah dalam mencari pekerjaan serta kekecewaan terhadap diri sendiri. Aku hanya bingung, apa lagi yang harusnya dilakukan.

Setelah menulis ini, aku nangis dan mengadu kepada Tuhan.
Rasa sakit karena menunggu, sedikit terobati. Namun;
Saat ini, rasa sakit seperti tidak didengar dan yang lainnya. Sudah menghilang.
Karena 1 Minggu setelah itu, saya mendapatkan pekerjaan..
:D

Give Thanks to Allah..

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar