Kolam kecil dan kehidupannya.

26 April 2012

Teratai tertidur pulas diatas kolam.
Ikan kecil berjalan diatap air antara daun dan insang.
Lampu putih bertangkai biru, menjadi tempat berwisata bagi para mereka makhluk dalam air.

"Apa ini?", ucap mereka.

Lalu ada yang berkata "Ini buatan Manusia. Mereka menancapkannya disini kemarin, gunanya untuk menerangi dunia mereka disaat malam tiba."

"Apakah berbahaya?" Balas salah satunya.

"Tentu tidak, mereka diciptakan bukan untuk menyakiti"

Merekapun berlalu sambil terus bercakap tentang lampu itu.

Anak teratai yang baru tumbuh, sedang bergerak diantara air.
Akarnya memanjang, menggeliat.

Tiba-tiba tubuhnya terasa geli. Sang anak terartai membuka mata. Ternyata ada seekor Burung Kecil yang sedang mampir.

Burung itu berbicara:
"Hai Teratai Kecil, maaf jika mengganggumu. Aku hendak mencari ikan dibawah tubuhmu."

Teratai membalas:
"Silahkan wahai Burung Kecil, Aku tidak terganggu. Justru aku merasa senang, karena aku memiliki teman bicara."

Burung membalas:


"Teratai Kecil, apakah ditempat ini kau dapat hidup?, lalu sumber makananmu dari mana?.."

Teratai berkata:
"Tentu aku bisa hidup, karena memang disinilah habitatku. Aku menghisap sari-sari makanan dari kolam ini dan akupun membantu para ikan. Selain itu, Matahari juga membantuku untuk dapat berkembang. Namun, aku tidak bisa berjalan mengelilingi udara seperti dirimu, wahai burung kecil. :)"

"Aaah, sungguh kecil duniamu teratai, hanya disebuah kolam tanpa dansa diawan" ucap Burung Kecil sambil menghela nafas.

Teratai bertanya:
"Lalu seperti apa rasanya berdansa diawan, wahai Burung Kecil?."

Burung menjawab:
"Yaah, terasa bebas. Berdansa disana, mencari makanan disetiap tempat yang berbeda. Kami para burung hidup berkelompok..."

Percakapan terus berlangsung..

Kolam itu dikelilingi oleh pepohonan yang telah menua dan terdapat sebuah rumah kecil diantaranya dimana ada seekor Monyet yang lincah. Monyet itu suka sekali berlari diantara Manusia yang ada disekeliling kolam, mencari makanan, diberi makanan atau mencuri makanan dari Para Manusia.

Para Pohon Tua sedang bercakap mengenai si Monyet:
"Coba kau lihat, kelakuan Si Monyet nakal itu, dia terus berlari dan mencuri perhatian semua orang. Kita para Pohon sampai dianggap tidak ada."

Salah satu Pohon Tua berbicara sambil tertawa:
"Hahaha, biar saja dia mencuri perhatian, tugas kita disini hanya melindungi para Manusia dan Makhluk disekeliling kolam dari panas dan Sinar Matahari."

"Ya, kau benar. Terkadang aku suka melihat Manusia duduk didekat aku dan bersandar ditubuh besarku ini, kulit halus mereka membuatku nyaman."

Tiba-tiba ada pohon tua lainnya yang berteriak kegelian menahan tawa.
Si pohon lain membalas:
"Kenapa kamu?"

Pohon itu menjawab:
"Aku merasa geli, Para Semut sedang membuat sarang ditubuhku. Sungguh tak tahan!.. Hahahahaa.. Geli seluruh tubuhku."

Pohon-Pohon Tua lainnya pun akhirnya ikut tertawa. Didalam candaan itu, terselip sebuah kata:
"Hai teman-teman dibawah terlihat sepi, mari kita gugurkan daun-daun kecil. Sehingga dapat menghidupkan suasana kolam."

Salah satu pohon tua menjawab:
" Baik, ayo kita lakukan bersama-sama."

Para Pohon Tua berdansa dan daun-daun kecil berwarna kuningpun ikut berguguran, menghias suasana kolam.

"Papa, lihat!..
Para Pohon Tua itu berdansa, mereka mengugurkan daun-daun kecil. Sungguh indah disini. Aku suka Papa.. Aku ingin kesini lagi.." Ucap Seorang Anak Kecil

"Iya Anakku, nanti kita pasti kesini lagi.."

__Taman Situlembang - Jakarta__

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar