Piramid Keagamaan

11 Juni 2012

Tuhan tidak memberikan perbedaan dalam memberikan kasih.
Dia yang menemani kita mulai dari kita berada didalam Rahim sampai saat ini.
Dia tidak pernah tidur disaat penjaga yang lain sedang tidur.
Dia tidak pernah berpaling disaat yang lain memalingkkan pandangan.
Dia tidak pernah bosan mendengar keluhan disaat yang lain bosan mendengarkan.
Hukum Nya selalu tepat.
Dan Dia tidak pernah berhenti memberikan keajaiban didalam hidup.

Ciptaan Nya tanpa batas, melampaui langit dan bumi.

Manusia dengan segala kelebihan dan dengan segala kemampuan yang terbaik. Apapun bisa dilakukan dan diciptakan oleh manusia.

Namun.
Ada 1 hal yang tak sanggup dia perbuat.
Meniupkan sebuah ruh/nyawa kedalam ciptaannya.
Inilah. Dibalik setiap kesombongan. Masih ada 1 hal yang menjatuhkan.

Malaikat dengan segala kepatuhannya.

Namun Iblis, yang kita kenal dengan tidak baik.
Bukankah Iblis juga makhluk Tuhan?
Bukankah justru dia berjasa kepada kita (Manusia)?
Dia merayu manusia untuk menunjukkan pengabdian dan kesetiaannya kepada Tuhan.
Dia membantu kita menguatkan Iman dan Keyakinan bahwa Tuhan ada dan selalu bersama kita.

Aku dibesarkan dengan Kasih Kristus dan Cinta Allah SWT beserta Rasul Nya yang tidak mengenal batas.
Sebuah keluarga besar yang kental akan politik yang terdapat para cendikiawan-cendikiawati didalamnya.
Tidak banyak berbicara cukup bertindak.

Papa adalah seorang Katolik Ortodoks.
Mama adalah seorang Wanita Muslimah.

Tidak perlu dijelaskan bagaimana bisa.
Karena pada akhirnya mereka memilih jalan masing-masing.
Dan disetiap keputusan terdapat tanggung jawab yang harus dipikul.
Mereka adalah penyelamatku dan apapun keputusan mereka sebuah kewajiban untuk aku hargai sebagai sesama makhluk Tuhan dan patuhi sebagai seorang Anak.
Ucapan mereka adalah Hukum dan Kasih yang mengalir didalam darahku.

Didalam darahku terdapat darah mereka.
Didalam hatiku terbuat dari hati mereka.
Didalam jantungku berdetak nama mereka.

Saya merasa cukup beruntung, bangga dan berterima kasih, karena dilahirkan dalam keadaan keluarga Bhineka Tunggal Ika.
Artinya saya tidak hanya melihat kehidupan dari satu buah kacamata saja.
Diperlukan adanya saling pemahaman dan merasakan keimanan dari berbagai jenis keyakinan.

Aku mengenal Alkitab dan Aku mengenal Al-Qur'an.
Secara diam-diam, aku mempelajari keduanya.

Yang ternyata mencenganggkan hati.
Banyak hal yang tertulis didalam Alkitab juga terdapat di dalam Al-Qur'an.

Pada Perjanjian Baru, kisah mengenai kebangkitan Kristus.
Setelah Kristus mengalami penderitaan dan kemudian mati lalu bangkit.
Di dalam Al-Qur'an juga tertulis, bahwa Isa akan dibangkitkan oleh Allah SWT, disaat kiamat terjadi.

Dalam Surat Al Maa'idah: 112
(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata:
"Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?."
Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman."

Bukankah juga?

Dalam Budha, dikenal sebuah istilah Reinkarnasi.
Yang dipercayai bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain.
Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini.
Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.

Benang merah yang tersambung adalah, didalam keyakinanku juga tertulis dengan jelas.
Memang ada kehidupan setelah mati, yaitu kehidupan setelah kiamat didatangkan.

Dikenal sebuah nama Alam Barzah.
Ditempat inilah, segala tindak perbuatan mereka sebelum mati akan ditimbang.
Kebaikan dan keburukan.


 Lebih berat mana;
Apakah Kebaikan?
Apakah Keburukan?
Dan setelah terlihat, manusia akan diletakkan di tempat yang sesuai.
Kebaikan adalah Syurga.
Keburukan adalah Neraka.

Banyak hal yang pada zaman Al-Qur'an diturunkan, terdapat larangan yang pada zaman sekarang baru diperlihatkan.
Salah satunya adalah: Larangan bagi wanita untuk menyambung rambut. Haram bagi wanita untuk melakukannya.
Red* Hair Extension.

Perhatikan.
Mengapa dalam melakukan perhitungan matematika, rata2 dimulai dari sebelah kanan?
Bukankah sama seperti cara membaca Al-Qur'an?

Mulai dari sebelah kanan.
Artinya setiap hal yang dilakukan dari kanan adalah baik.


***

Disaat aku sedih dan merasa tersesat, aku mendengarkan lagu Nasrani.
Disaat aku merasa lemah tak berdaya, aku mendengarkan lagu Islami.

Pertanyaannya adalah.
Apakah salah?

Bukankah tidak perlu kita melihat judul dari sebuah keyakinan?
Karena tujuannya adalah sama.
Mendekatkan diri dan merasakan kasih Nya.


***
Islam: Disiplin, Kekuatan dan Perlindungan.
Nasrani: Kasih.
Budha: Welas Asih.
Hindu: Persembahan untuk kehidupan.

Bagaimana jika Empat keteguhan diatas kita jadikan sebagai empat titik utama pembentuk piramid keagamaan.
Setiap titik membiaskan cahaya menuju Tuhan.
Empat titik tersebut mempunyai satu kekuatan yang sama, yaitu keyakinan kepada Sang Pencipta.




Sungguh indah jika kita tidak harus saling melihat dengan tatapan curiga.
Sungguh indah jika kita semua saling berpegang tangan dengan tatapan kasih.

Karena aku percaya bahwa tidak ada manusia yang jahat.
Semua adalah baik.

Share This Post

1 komentar: