Book and Movie Review: Life Of Pi | Apakah Kita Percaya Tuhan?

2 Januari 2013

Life Of Pi, Novel karangan Yann Martel akhirnya diangkat ke Layar Lebar. Jujur aku kegirangan banget pas tau.. Waktunya juga dadakan, pas aku selesai nonton salah satu film dan liat Gambarnya di salah satu bioskop di Jakarta, bagian Coming Soon.. Ada film: Life Of Pi. Rasanya itu aku seneeeeennnggg bangeettt.. (T__T) dan itu gak bisa diungkapin dengan kata2. Jadi keinget saat pertama lihat Novel, baca sinopsisnya dan aku langsung jatuh cinta. Saat itu aku baru masuk Kuliah, langsung niat untuk ngumpulin uang dan beli novelnya dan akhirnya terbeli.

#Book #LifeofPi
Waktu aku baca novelnya, aku sering nangis dan ada beberapa kata yang aku garisin atau stabilo (udah kebiasaan sih sebenernya, kalo baca novel.. ada kata2 yang aku suka akan aku kasih tanda). Beberapa percakapan menakjubkan, ceria, histeris bahkan kalo kita hanya membaca aja, ekspresi marah atau mau tereak aja itu akan keluar. Aku sekarang tinggal di Jakarta dan Novel itu ada di Palembang, untuk mewujudkan review ini aku minta tolong ke Mama untuk ngirimin novelnya ke Jakarta.


...Bab 24 (Halaman 114)
KESULITANKU tidak berhenti sampai disitu. Ada saja orang-orang yang merasa berkewajiban membela Tuhan, seolah-olah Yang Maha Kuasa, pelindung alam semesta ini adalah sosok lemah tak berdaya. Saat melewati Janda yang cacat oleh Kusta dan mengemis meminta recek, atau anak-anak jalanan berpakaian compang-camping, orang-orang ini berfikir, "Cuma pura-pura saja, biar dikasihani". Tapi kalau ada orang yang dianggap menyinggung Tuhan sedikit saja, lain lagi ceitanya. Wajah mereka jadi merah padam, dada turun-naik dengan hebatnya dan mereka mengeluarkan kata-kata penuh amarah. Derajat kemarahan mereka sungguh mencengangkan. Kekerasan Hati mereka pun menakutkan.

Orang-orang semacam ini tidak menyadari bahwa dari dalamlah Tuhan mesti dibela, bukan dari luar. Kemarahan itu seharusnya mereka tujukan pada diri sendiri. Sebab kejahatan yang kelihatan dari luar tidak lain adalah Kejahatan dari dalam yang telah dibiarkan Keluar. Medan Tempur yang utama bagi Kebajikan bukanlah Medan Terbuka di Area Publik, melainkan di dalam Relung Kecil Hati setiap Manusia. Sungguh berat beban yang mesti ditanggung oleh janda-janda dan anak-anak jalanan. Merekalah yang seharusnya dibela oleh orang-orang yang merasa dirinya benar, bukan Tuhan

...Bab 37 (Halaman 147)
Diceritakan saat kapal tenggelam dan keadaan awalnya, cuma disana gak tertulis kronoligis kapalnya tenggelam. Hanya saja, (berbeda dengan film) Pi sudah di Sekoci dan dia melihat Richard Parker dari kejauhan, sedang Panik, tak berdaya dan berjuang mati-matian agar tetap berada di permukaan laut. Dia berusaha berenang dan Pi justru membantunya.

"Yesus, Maria, Muhammad, dan Wisnu, senang sekali melihatmu, Richard Parker! Jangan Menyerah, jangan. Berenanglah ke sekoci ini. Kau dengar bunyi peluit ini? PRIIIIIT! PRIIIIIT! PRIIIIIT! kau dengar? berenanglah!, berenang!, Kau kuat berenang."



#Movie #LifeofPi
Aku tergila-gila dan senang sekali, jujur aja.. Aku sampe nonton Dua Kali. Pertama aku nonton sendiri tanggal 7 Desember 2012, itu hari jumat dan aku pulang kantor langsung ngebut ke Bioskop. Besoknya 8 Desember 2012, aku minta jajan sama pasangan, apalagi kalo bukan nonton Film yang sama. Saking niatnya nodong pasangan, aku sampe Print Jadwal Life of Pi di semua Bioskop di Jakarta.



Bicara soal Filmnya, terdapat beberapa bagian Novel yang memang tidak ditampilkan, mungkin terlalu ekstrim. Seperti bagian yang mempertontonkan Gigi Manusia, hanya ditampilkan satu buah Gigi saja, namun sebenarnya itu adalah satu rangkap Gigi Manusia Lengkap; 32.

Bagian yang paling aku suka dan itu membuat aku menangis;
1. Pi (Piscine) memeluk Richard Parker.. Pi merasa sudah menyerah dengan semua keadaan yang sudah dia alami bersama Richard Parker didalam sekoci dengan alat seadanya. Dia berbincang dengan Tuhan, bahwa Hidupnya sudah dia serahkan bersama Kepasrahan Diri dan Pi sudah siap jika memang harus pulang (meninggal).
2. Saat Pi menutup ceritanya ke penulis (yang bertanya tentang cerita Pi di samudra pasifik). Dia berkata bahwa: "Yang membuat aku menangis, bukan karena aku sudah diselamatkan.. Walau memang aku senang. Tapi alasan utama kenapa aku menangis, karena Richard Parker pergi begitu saja tanpa berpamitan atau bahkan menoleh ke aku. Aku mencintaimu Richard Parker", ucapan itu dia keluarkan sambil menahan tangis pilu.

 
Itulah Persahabatan Manusia dengan Hewan yang Indah.
Walau banyak cerita yang dipotong dan memang Animasi yang membanjiri *jujur animasi bikin filmnya kurang asik* #GayaJadul alur ceritanya tetap Hidup dan Pesannya sampai *bagi yang sadar dan mau sadar* Karena sebenarnya Film ini adalah bagaimana Kita Mengenal Tuhan dengan Halus dan Tidak Frontal. Mengingat semakin bertambah Bulan dan Tahun, semakin banyak aja Kekerasan yang terjadi.

Novel Life of Pi juga sudah menginspirasi aku dalam pembuatan salah satu artikel, Tahun 2000-an dan itu aku buat diselembar kertas. Setelah itu aku publish di Facebook tahun 2011 dan sudah aku bagikan di Blog bulan Juni 2012. Piramid Keagamaan namanya.

Selain itu diakhir film, ada kalimat pertanyaan dari Pi yang menjebak kita semua (penonton). Kita percaya pada cerita yang mana?.. Dan jawabanya menunjukkan apakah kita percaya pada Tuhan atau tidak.

Share This Post

10 komentar:

  1. Nonton aja Tom, kan masih ada di Bioskop. Atau kalo gak nunggu donlot ajah, :)) *aku mau juga yah*

    BalasHapus
  2. bab 24 hal 114.. setuju banget..saya juga suka banget ama quote itu..sampai saya foto n jadikan profile di bbm saya hihi..sayang filmnya ga sampai sampai ke kota saya (jambi) hiks..

    BalasHapus
  3. Hhihi, saya juga suka hal yang sama Mas. Karena menurut aku itu pas sama kondisi saat ini (._.)

    Coba download atau beli aja di Amazon,
    :)

    BalasHapus
  4. Wah aku belom pernah baca ni... ? :(

    BalasHapus
  5. Mas Adi: Mau apa nih Mas?, nonton apa bukunya.. Hhehe :D

    Salam Kenal,

    BalasHapus
  6. Seba-serbi: Makasih ^^
    Tapi lebih keren lagi yang buat buku dan filmnya, pokoknya asik banget.

    Salam Kenal,

    BalasHapus
  7. Nokia: Baca dong, cari aja di toko buku. Mungkin covernya beda, karena mungkin buku yang aku punya (cetakan kedua) sudah habis.. Tapi isinya Insya Allah tetep sama kok, :)

    Salam Kenal,

    BalasHapus