Terima Kasih (III)
Aku hampiri sosok itu dan samar wajahnya tampak seperti aku mengenalnya. Semakin dekat dan wajah teduhnya semakin jelas terlihat. sontak aku menangis dengan tangan menutupi mulut dan air mata berjatuhan diatas pipi.
Sosok itu tersenyum, menghampiriku kemudian memeluk tubuhku. Dia berkata: "Aku sudah disini"
Seperti melihat bunga dimusim semi, sungguh menyenangkan sekali. Tidak lagi aku merasa sepi dan kosong tanpa tujuan. Tidak juga aku merasakan sakit seperti sesakit dulu. Walau tangis masih ada, namun tetap aku syukuri karena ada dia yang menemani dan melindungiku. Dia yang ku rindukan dan ku tunggu telah hadir.
Sosok itu tersenyum, menghampiriku kemudian memeluk tubuhku. Dia berkata: "Aku sudah disini"
Seperti melihat bunga dimusim semi, sungguh menyenangkan sekali. Tidak lagi aku merasa sepi dan kosong tanpa tujuan. Tidak juga aku merasakan sakit seperti sesakit dulu. Walau tangis masih ada, namun tetap aku syukuri karena ada dia yang menemani dan melindungiku. Dia yang ku rindukan dan ku tunggu telah hadir.
Terima kasih Tuhan, telah menghadirkan sosok yang teduh dan melindungi, dia lah sosok yang selama ini aku rindukan. Terima Kasih telah hadir dan mewarnai hidupku.
0 komentar:
Posting Komentar